Fiksi Mini Karya Pelajar

 Pohon Angker Kampung Sebelah

Ratu Syahira Al Mahdi

 

Sore hari, Kalandra selepas pulang dari sawah kampung sebelah, yang jaraknya lumayan jauh dari tempat tinggalnya. Dia seorang pemuda yang bekerja keras demi keluarganya yang kurang mampu. Dia bekerja di sawah sebagai buruh tani, berangkat pagi dan pulang sore. Namun terkadang ketika tidak ada orang yang membutuhkan tenaganya untuk bekerja di sawah. Dia tetap saja bekerja di tetangganya untuk kebutuhan sehari -harinya.

Namun suatu ketika, disaat Kalandra sedang berada di rumahnya, teman Klandra datang dan mengajak Kalandra untuk bekerja di kampung sebelah sebagai tukang bangunan. Kampung ini belum pernah Kalandra datangi dan jaraknya terlalu jauh, melintasi sawah dan sungai, Namun karena membutuhkan uang, Kalandra pun menerimanya.

Paginya Kalandra berangkat Bersama temannya, ia menempuh jarak sekitar satu setengah jam dengan berjalan kaki .Namun disaat sedang bekerja,temannya merasa tidak enak badan, karena tubuhnya merasa sudah lemas dan tidak sanggup untuk bekerja lagi. Maka teman Kalandra pun memutuskan untuk pulang. Dan Kalandra tetap melanjutkan pekerjaannya hingga senja tiba.

Matahari pun mulai tenggelam, Kalandra pun pulang saat waktu sandekala, waktu tempatnya keluar mahluk-mahluk astral, tempat keluarnya roh-roh penasaran. Tapi Kalandra menguatkan hati, kalau dia bisa melintasi jalanan sepi meskipun gelap mengurungnya. Lalu, malam pun seperti sengaja tiba lebih cepat, di tengah perjalanan langit pun gelap, hanya menampakan rembulan redup ditengah kegelapan. Dan pejalanan yang masih jauh membuat Kalandra kelelahan. Kemudian dari ujung jalan telihat lampu mobil menyoroti kearah wajah Kalandra. Kalandra girang bukan main, karena ada juga orang yang bisa menolongnya, tanpa ragu dia pun memberanikan membonceng mobil pick up itu dan diizinkan naik di belakang.

Selewat pohon angker yang terkenal itu, bulu kuduk Kalandra mulai berdiri, jantungnya berdebar dengan kencang dan tubuh merasa kaku dan dingin, mulutnya  susah untuk berbicara. Suara yang hendak di keluarkan tersekat di tenggorokannya.

Tapi tiba-tiba, dari bawah mobil terdengar suara barang yang terjatuh, “BRAAAAGHHH!” Membuat Kalandra yang di belakang membuat semakin takut. Pak Sopir mengira ada bagian mobilnya yang terlepas, namun karena rasa takut membuat bulu kuduknya berdiri, maka akhirnya dia menancapkan gasnya sambil menyebut kalimat Istigfar untuk berlindung kepada Allah, berharap semuanya tidak terjadi apa- apa.

Sesampainya Pak Sopir di rumah, ia pun mengecek bagian belakang mobil. Namun  dia tersentak ketika melihat Kalandra yang pingsan dan meringkuk dibagian bag mobil. Lalu setelah siuman Kalandra pun diajak masuk kedalam rumah Pak Sopir,untuk menenangkan dirinya.

‘’Apa yang terjadi di bagian belakang sana? Apa kamu ada yang terluka?’’ tanya Pak Sopir

‘’Tadi pas kita melewati pohon angker itu,tiba - tiba aku merinding dan merasakan tidak bisa berbicara, ternyata aku di hampiri  pocong yang sangat tinggi seperti tiang listrik, dalam batas kesadaranku yang mau hilang, aku melihat pocong itu lenyap seperti asap yang begitu mengepul,dan aku pun jatuh pingsan!’’ Jawab Kalandra.

‘’Alhamdulillahnya pocong itu tidak mengikuti kita ya! Ah Sudahlah sekarang saya antar kamu pulang yaa’’

            Akhirnya Pak Sopir itu pun mengantarkan Kalandra pulang dengan mobil pick upnya.

*****

 

Pohon Besar

Naila Muazara Ulfa

 


Dua orang sahabat bernama Cing dan Cong, mereka pulang kerja menggunakan mobil pick up, mereka melintasi jalan yang terkenal angker saat jam 00.03, di jalan itu mereka bertemu seorang kakek-kakek yang sedang berjalan, kemudian mereka berhenti dan menanyakan.

“Kek mau kemana?”

Kakek itu terdiam sejenak, “Mauuu, mau pulang nak!” jawabnya dengan suara serak.

Kemudian tanpa curiga mereka pun menawarkan tumpangan pada kakek itu dan kakek itu pun mau membonceng di belakang. Kemudian mobil pun melaju Kembali dan tak lama kemudian melewati sebuah pohon besar.

“Pohon itu serem ya!” kata Cing

Belum juga Cong menjawab, tiba-tiba terdengar suara “Gedebuuukkk!” dari arah belakang, Cing yang pegang setir terkaget dan langsung tancap gas, rasa takut membuatnya mendadak lupa kalau ada kakek-kekek yang membonceng di belakang.

Singkat waktu, mereka pun sampai di rumah. Setelah terdiam mereka pun serempak ingat tentang kakek itu dan langsung keluar melihat kebelakang. Dan  mereka langsung Nampak kaget melihat si kakek itu sedang ketakutan.

“Kakek kenapa?” tanya Cing.

“Tadi kakek melihat ada pocong jatuh ketika melewati pohon besar!”

Cing dan Cong terdiam dan saling memandang, “Tapi untunglah pocong itu tidak mengikuti kita!” ujar Cong.

“Ti, tidaak, se, sekarang po,pocongg itu ada di belakang kalian!” kata si kakek dengan suara terbata-bata.

******

 

Hantu Keluarga Belanda di Rumah Kosong

Syakila Afzahrani 

Ada seorang anak bernama Linda, dia anak indigo, anak yang mempunyai kemampuan melihat hantu. Pada selepas Maghrib dia bermain Bersama temannya yang bernama Kiran, mereka bermain di dekat rumah kosong. Linda membawa ha pe untuk dapat berfoto Bersama Kiran.

“Linda kenapa membawa ha pe, memangnya buat apa?” tanya Kiran.

“ Buat foto-foto saja untuk kenang-kenangan.”



Lalu mereka pun asyik berfoto-foto di depan rumah kosong itu. Namun ketika linda melihat hasil foto-fotonya, dia melihat ada hantu yang ikut terfoto, hantu itu bukan hanya satu tapi sekeluarga sedang berkumpul di teras rumah. Linda langsung memberitahu Kiran kalau di rumah itu ada hantunya. Kiran langsung kaget dan berteriak histeris, “Aaaaagghh! Mama aku takuut!” sambal berlari menuju rumahnya. Linda hanya tertegun, dia merasakan angin dingin menyentuhnya dan membangkitkan bulu kuduknya, aroma melati langsung menyengat, kemudian lamat-lamat terdengar suara berbisik.

“Besok kami akan mendatangimu, besok!”

Linda dengan perlahan menoleh ke rumah kosong itu dan melihat keluarga hantu itu melambaikan tangannya.

*****

Penulis merupakan siswi SDIT Al Jihad Pedes Karawang

Gambar ilustrasi : dream.ai

PPDB

Daftar Online PPDB SDIT Al Jihad TP 2024/2025

Tidak ada komentar:

Terima kasih sudah memberikan komentar

Diberdayakan oleh Blogger.