9 Ciri Orang Psikopat
Psikopat adalah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan individu yang memiliki gangguan kepribadian antisosial. Pengidap kondisi ini tidak memiliki perasaan dan emosi. Mereka cenderung tidak memperhatikan perasaan atas hak atau keselamatan orang lain. Mereka cenderung bersikap kasar dan gegabah tanpa merasa bersalah sedikit pun. Mereka menjadi manipulatif, tidak memiliki empati, dan sering kali menunjukkan perilaku impulsif dan bertanggung jawab rendah.
Tidak semua orang dengan gangguan kepribadian antisosial adalah psikopat, dan tidak semua psikopat memiliki gangguan kepribadian antisosial. Ada berbagai sub-tipe psikopat yang dapat mempengaruhi karakteristik seseorang. Namun, istilah "psikopat" sering digunakan secara luas dalam budaya populer untuk menggambarkan seseorang yang sangat kejam.
Kenapa Orang Bisa Jadi Psikopat
Penyebab pasti dari gangguan kepribadian antisosial, termasuk psikopati, belum sepenuhnya dipahami. Namun, beberapa faktor risiko telah diidentifikasi yang mungkin berkontribusi pada pengembangan gangguan kepribadian antisosial.
Faktor risiko tersebut meliputi:
1. Gangguan fungsi otak : pengidap psikopat mengalami penurunan aktivitas terhadap bagian otak yang terlibat dalam emosi, pengambilan keputusan dan emosi. Gangguan fungsi otak ini menurunkan respon terhadap rangsangan emosional dan tindakan. Pengaruhnya mereka lebih cenderung mengambil keputusan yang buruk dan tidak dapat menontrol emosi.
- Faktor genetik: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa faktor genetik dapat memainkan peran dalam pengembangan gangguan kepribadian antisosial, termasuk psikopat. Kondisi ini lebih rentan apabila seseorang terlahir dari orang tua dengan gangguan mental.
- Trauma : pelecehan atau kekerasan yang terjadi pada anak bisa membentuk kepribadian psikopat ketika si anak dewasa. Kondisi ini umumnya muncul pada orang yang tumbuh atau dibesarkan di lingkungan keluarga dengan ekonomi sulit. Trauma juga bisa terjadi akibat perkelahian dengan orang tua, menjadi saksi kekerasan dalam rumah tangga dan pola asuh yang salah. Orang tua yang sering melontarkan kata kasar dan menelantarkan anak juga bisa menjadi penyebabnya.
- Faktor lingkungan: Lingkungan juga dapat berkontribusi pada pengembangan gangguan kepribadian antisosial. Pengalaman traumatis atau kekerasan pada masa kanak-kanak, seperti kekerasan fisik atau seksual, penelantaran, atau pengabaian, dapat meningkatkan risiko pengembangan gangguan kepribadian antisosial.
- Kombinasi faktor genetik dan lingkungan: Gangguan kepribadian antisosial seringkali terjadi sebagai hasil interaksi antara faktor genetik dan lingkungan. Misalnya, seorang anak yang memiliki genetik yang rentan terhadap gangguan kepribadian antisosial mungkin mengembangkan kondisi ini jika mereka juga mengalami pengalaman traumatis pada masa kanak-kanak.
ciri-ciri psikopat
Seorang psikopat memiliki ciri-ciri yang kompleks dan seringkali berbeda-beda pada setiap individu. Namun, berikut adalah beberapa ciri-ciri yang umum dikaitkan dengan psikopat:
- Tidak memiliki rasa empati: Psikopat cenderung tidak memperhatikan atau tidak merasakan perasaan orang lain dan sulit untuk bersimpati dengan orang lain.
- Manipulatif: Psikopat seringkali sangat terampil dalam memanipulasi orang lain untuk kepentingan mereka sendiri.
- Impulsif: Psikopat dapat terlibat dalam perilaku impulsif yang berbahaya, seperti kekerasan atau penyalahgunaan zat.
- Tidak memiliki rasa takut: Psikopat cenderung tidak merasa takut pada konsekuensi perilaku mereka dan dapat mengambil risiko yang berbahaya tanpa memperhatikan akibatnya.
- Rendahnya rasa bersalah: Psikopat cenderung tidak merasa bersalah atas tindakan mereka dan tidak memperhatikan konsekuensi moral dari tindakan mereka.
- Kepalsuan: Psikopat dapat menjadi sangat pandai berpura-pura dan berbohong untuk mencapai tujuan mereka.
- Kehilangan kontrol diri: Psikopat dapat dengan mudah kehilangan kendali diri, sering kali berujung pada perilaku yang merugikan diri sendiri atau orang lain.
- Kegagalan dalam menjalin hubungan: Psikopat seringkali sulit untuk menjalin hubungan yang sehat dan bermakna dengan orang lain karena ketidakmampuan mereka untuk merasakan empati.
- Kecenderungan antisosial: Psikopat seringkali melanggar hukum atau norma sosial dan memiliki catatan kriminal atau perilaku yang tidak sesuai dengan norma sosial yang berlaku.
Gejala Psikopat
Gejala yang tampak merujuk pada sesorang yang mengalami gangguan kepribadian antisosial meliputi:
- Arogan dan terlalu percaya diri.
- Sangat mudah marah.
- Sering berbohong
- Bersikap agresif dan suka melakukan kekerasan.
- Berperilaku bertentangan dengan norma sosial.
- Sering mengabaikan hak orang lain.
- Tidak menunjukkan empati dan rasa penyesalan.
- Melakukan tindakan manipulatif untuk mendapatkan keinginannya.
- Mengabaikan tanggung jawab.
- Melakukan tindakan kriminal berulang
Gejala psikopat yang sudah dapat terlihat sejak usia pengidap menginjak 15 tahun, berupa:
- Senang menyakiti manusia dan binatang.
- Senang merusak barang.
- Sering melakukan kecurangan.
- Melakukan tindakan kriminal, seperti mencuri bahkan membunuh.
Penting untuk diingat bahwa tidak semua orang dengan ciri-ciri ini adalah psikopat. Namun, jika Anda atau seseorang yang Anda kenal memiliki beberapa ciri-ciri di atas sebaiknya berkonsultasi dengan ahli psikologi atau psikiater untuk evaluasi lebih lanjut.
Apakah Psikopat bisa Disembuhkan
Gangguan kepribadian antisosial, termasuk psikopati, dianggap sulit untuk disembuhkan sepenuhnya karena melibatkan pola perilaku yang sangat terbentuk dalam diri seseorang. Namun, beberapa jenis terapi dapat membantu psikopat untuk mengurangi perilaku negatif mereka dan mempelajari keterampilan sosial yang lebih baik.
Pengobatan Psikopat
Adapun langkah yang bisa dilakukan guna mengatasi gangguan, antara lain:
- Terapi perilaku kognitif: Terapi ini bertujuan untuk membantu psikopat mengenali dan mengubah pola pikir dan perilaku yang merugikan.
- Terapi psikodinamik: Terapi ini bertujuan untuk membantu psikopat memahami bagaimana pengalaman masa lalu mereka memengaruhi perilaku dan emosi mereka sekarang.
- Terapi kelompok: Terapi ini melibatkan penggunaan dukungan dari sesama yang mengalami gangguan kepribadian antisosial, yang dapat membantu psikopat membangun keterampilan sosial yang lebih baik.
- Terapi farmakologis: Beberapa obat-obatan tertentu dapat membantu mengurangi gejala psikopati, seperti depresi atau kecemasan.
- Obat-obatan : Langkah ini bertujuan untuk mengatasi gangguan mental lain yang muncul bersamaan dengan psikopat. Di antaranya gangguan kecemasan, depresi atau sifat agresif yang ditandai dengan mudah marah.
Beberapa kasus psikopat yang terkenal di dunia adalah:
- Ted Bundy: Ted Bundy adalah seorang pembunuh berantai yang aktif di Amerika Serikat pada tahun 1970-an. Bundy dikenal sebagai pembunuh yang sangat manipulatif dan berbohong serta terbukti melakukan setidaknya 30 pembunuhan.
- Jeffrey Dahmer: Jeffrey Dahmer adalah seorang pembunuh berantai dan nekrofil di Amerika Serikat pada tahun 1980-an. Dahmer dikenal karena menyiksa dan membunuh 17 orang, serta memakan sebagian dari korban-korbannya.
- Charles Manson: Charles Manson adalah seorang pemimpin sekte dan pembunuh berantai di Amerika Serikat pada tahun 1960-an. Manson dikenal karena membunuh sembilan orang dan memerintahkan pengikutnya untuk melakukan serangkaian pembunuhan lainnya.
- Aileen Wuornos: Aileen Wuornos adalah seorang pembunuh berantai perempuan di Amerika Serikat pada tahun 1980-an dan 1990-an. Wuornos dikenal karena membunuh tujuh pria dan dihukum mati pada tahun 2002.
- Harold Shipman: Harold Shipman adalah seorang dokter Inggris yang dikenal karena membunuh sekitar 250 pasienya dengan suntikan morfin yang berlebihan selama lebih dari 20 tahun. Dia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup pada tahun 2000 dan meninggal di penjara pada tahun 2004.
- Albert Fish: Albert Fish adalah seorang pembunuh berantai dan kanibal di Amerika Serikat pada awal abad ke-20. Dia dikenal karena menyiksa dan membunuh anak-anak, serta memakan beberapa korban-korbannya. Dia dieksekusi pada tahun 1936.
- Andrei Chikatilo: Andrei Chikatilo adalah seorang pembunuh berantai di Uni Soviet pada tahun 1980-an. Dia dikenal karena membunuh dan memutilasi lebih dari 50 orang, terutama anak-anak dan perempuan muda. Dia dijatuhi hukuman mati pada tahun 1994.
Beberapa kasus Psikopat yang Terjadi di Indonesia:
- Ahmad Suradji: Ahmad Suradji adalah seorang pembunuh berantai asal Indonesia yang dikenal sebagai "Monster Banyuasin". Dia melakukan pembunuhan terhadap 42 perempuan dan dijatuhi hukuman mati pada tahun 2008.
- Anwar Congo: Anwar Congo adalah seorang mantan anggota milisi pro-pemerintah yang terlibat dalam pembantaian komunis Indonesia pada tahun 1965. Dia dikenal sebagai psikopat karena dia dan rekan-rekannya menghabiskan waktu luang mereka dengan menyiksa dan membunuh para korban mereka. Kisah hidupnya ditampilkan dalam film dokumenter "The Act of Killing" pada tahun 2012.
- Yohanes Juarsa Gultom: Yohanes Juarsa Gultom adalah seorang pembunuh berantai yang aktif di Medan pada tahun 1990-an. Dia dikenal karena membunuh setidaknya 11 wanita muda dan dinyatakan bersalah pada tahun 1999.
- Sigit Indra Narwastu: Sigit Indra Narwastu adalah seorang pembunuh berantai asal Yogyakarta yang membunuh empat orang, termasuk tiga perempuan dan satu pria, antara tahun 2006 dan 2007. Dia dinyatakan bersalah pada tahun 2008.
Penting untuk diingat bahwa kejahatan yang dilakukan oleh psikopat sangat serius dan merugikan banyak orang. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kesadaran tentang gangguan kepribadian antisosial dan memperkuat sistem peradilan pidana untuk mencegah dan menangani kejahatan yang dilakukan oleh psikopat.
Tidak ada komentar:
Terima kasih sudah memberikan komentar