6 Cara Menulis Fiksi Mini
Fiksi mini merupakan genre sastra yang berbentuk cerita pendek yang sangat singkat, lebih singkat dari cerpen, bahkan bisa berupa secuil kalimat atau beberapa baris saja. Fiksi mini seringkali juga disebut flash fiction. Meskipun terlihat sederhana, fiksi mini dapat menimbulkan kesan yang kuat dan mengandung pesan yang mendalam, karena harus memuat seluruh elemen penting cerita dalam jumlah kata yang sangat terbatas. Nah, jika menulis cerpen ditulis sekitar 1.000 kata sampai 10.000 kata. Nah, pada fiksi mini dapat ditulis dalam bentuk sebaris
Cara Menulis Fiksi Mini
Berikut adalah beberapa tips untuk menulis fiksi mini:
- Fokus pada satu ide atau momen penting: Karena fiksi mini sangat singkat, penting untuk memilih satu ide atau momen penting dalam cerita yang ingin Anda sampaikan dan fokus pada itu.
- Gunakan bahasa yang efektif: Dalam fiksi mini, setiap kata memiliki bobot yang besar, jadi pastikan setiap kata yang Anda gunakan efektif dalam membawa pesan dan nuansa cerita.
- Gunakan imajinasi dan kreativitas: Fiksi mini sering memerlukan ide-ide yang kreatif dan out-of-the-box. Jadilah kreatif dalam memilih plot dan karakter.
- Berupa satu peristiwa yang terjadi di satu tempat
- Edit dengan hati-hati: Karena setiap kata memiliki bobot yang besar, pastikan untuk mengedit cerita Anda dengan hati-hati dan memeriksa setiap kata dan kalimat dengan seksama.
- Buatlah twist atau kejutan: Fiksi mini sering kali dikenal dengan adanya twist atau kejutan di akhir cerita. Buat cerita yang cerita akhirnya mengejutkan pembaca.
Berikut ini adalah contoh fiksi mini:
1. Ruang Kelas
Ibu guru kaget, ternyata ada satu siswa yang tidak tertulis di buku absenya. Dia duduk di belakang, hanya terdiam dan wajahnya terlihat pucat
2. Tertinggal
Guru besar itu bingung, otaknya mendadak kecil semenjak menjadi politisi.
3. Hotel Berhantu
Ketika tiba di hotel, kami disambut oleh seorang porter, dia yang bertugas mengangkut barang-barang yang kami bawa, kami diantarkannya hingga ke kamar nomor seratus sebelas yang ada di lantai dua. Eza, Haikal dan Shihab langsung rebahan melepas lelah, sementara aku memilih duduk sambil membuka ponsel. Baru sejenak melepas lelah, terdengar tangisan seorang anak, tangisan itu terasa begitu dekat, hingga kami pun serempak bangkit.
Aku yang membuka pintu dan yang paling awal keluar, dan aku melihat anak itu sedang berdiri merapat ke tembok sambil menangis. Kami pun perlahan mendekat, namun anak itu berlari dan sesekali berbalik sambil melambaikan tangannya, meminta kami mengikuti. Seperti terhipnotis kami pun mengikuti sampai ke lantai bawah dan dia masuk kamar nomor tiga belas.
Kami pun ikutan masuk, dan kami melihat anak kecil itu berdiri disamping perempuan berwajah pucat dengan rambut panjang tergerai, lalu anak itu menatap kami dengan tajam, lingkaran hitam di matanya dan wajahnya yang pucat membuat kami menggigil ketakutan dan langsung lari sekuat tenaga.
Langkah kaki kami terhenti ketika bertemu dengan porter yang tadi mengantarkan kami. Dia terlihat heran, saat aku jelaskan apa yang baru kami alami. Dan kami pun heran, karena menurutnya kamar nomor tiga belas tidak pernah ada di hotel ini.
Berikut adalah buku kumpulan fiksi mini yang direkomedasikan untuk anda miliki, Karya Gol A Gong, dkk
Tidak ada komentar:
Terima kasih sudah memberikan komentar