Daerah yang Terancam Dampak El Nino Diminta Bersiap

Fenomena El Niño adalah peristiwa alamiah yang terjadi ketika suhu air di Samudra Pasifik Tengah dan Timur menghangat secara signifikan di atas rata-rata yang biasanya terjadi. Dampak dari fenomena ini adalah perubahan pola cuaca di seluruh dunia, terutama di Amerika Selatan, Amerika Utara, Australia, dan Asia Tenggara.

ilustrasi by marion from pixabay

El Niño terjadi ketika angin pasat yang biasanya bergerak dari timur ke barat di atas Samudra Pasifik melemah atau bahkan berbalik arah, sehingga air yang hangat di sekitar Australia dan Asia Tenggara mengalir ke arah Amerika Selatan. Akibatnya, Amerika Selatan mengalami curah hujan yang berlebihan dan banjir, sedangkan Australia dan Asia Tenggara mengalami kekeringan dan kebakaran hutan.

El Niño terjadi secara periodik dan dapat mempengaruhi sistem cuaca global selama beberapa bulan hingga setahun. Fenomena El Niño sering dikaitkan dengan perubahan iklim global dan dapat mempengaruhi kondisi lingkungan dan kehidupan manusia di seluruh dunia.

Terjadinya El Niño dapat memiliki berbagai dampak, baik positif maupun negatif, tergantung pada wilayah yang terkena dampaknya. Berikut adalah beberapa akibat yang mungkin terjadi akibat terjadinya El Niño:

  1. Cuaca yang ekstrem: El Niño dapat menyebabkan cuaca yang ekstrem di seluruh dunia, seperti hujan berlebihan dan banjir di Amerika Selatan, dan kekeringan di Asia Tenggara dan Australia.
  2. Perubahan suhu air: Suhu air yang meningkat di Samudra Pasifik dapat menyebabkan perubahan dalam ekosistem laut dan terumbu karang.
  3. Kerusakan tanaman: Kekeringan yang disebabkan oleh El Niño dapat menyebabkan kerusakan pada tanaman dan menurunkan produksi pertanian.
  4. Penyebaran penyakit: Perubahan lingkungan yang diakibatkan oleh El Niño dapat mempengaruhi penyebaran penyakit, seperti demam berdarah, malaria, dan kolera.
  5. Peningkatan kebakaran hutan: El Niño dapat menyebabkan kondisi yang lebih kering dan meningkatkan risiko kebakaran hutan di beberapa wilayah di seluruh dunia.
  6. Peningkatan intensitas badai: El Niño dapat menyebabkan peningkatan intensitas badai di beberapa wilayah, seperti Pasifik Selatan.

Dalam jangka panjang, El Niño dapat mempengaruhi iklim global dan mempercepat perubahan iklim yang terjadi di seluruh dunia. Oleh karena itu, pemahaman dan pemantauan terhadap fenomena ini sangat penting bagi masyarakat dan para peneliti.

Yang Harus Dipersiapkan Bila Terjadi El Nino

Beberapa langkah persiapan yang dapat dilakukan jika terjadi El Niño adalah sebagai berikut:

  1. Peningkatan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem: Berbagai cuaca ekstrem seperti banjir, kekeringan, angin kencang, dan badai dapat terjadi selama El Niño. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kewaspadaan dan memperhatikan peringatan cuaca dari pihak berwenang.
  2. Persiapan kebutuhan air: Kekeringan yang disebabkan oleh El Niño dapat mengurangi pasokan air, sehingga perlu mempersiapkan kebutuhan air yang cukup untuk keperluan sehari-hari dan mengurangi penggunaan air secara berlebihan.
  3. Pemantauan kesehatan: Perubahan lingkungan yang disebabkan oleh El Niño dapat mempengaruhi penyebaran penyakit. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan kesehatan dan memantau perkembangan penyakit.
  4. Persiapan kebakaran hutan: El Niño dapat meningkatkan risiko kebakaran hutan. Oleh karena itu, perlu untuk mempersiapkan perlengkapan kebakaran dan memperhatikan peraturan kebakaran hutan.
  5. Pengelolaan pertanian: Kekeringan dan banjir yang disebabkan oleh El Niño dapat mempengaruhi produksi pertanian. Oleh karena itu, perlu untuk mempersiapkan strategi pengelolaan pertanian yang efektif dan dapat mengurangi risiko kerugian.
  6. Peningkatan kesadaran lingkungan: El Niño dapat mempercepat perubahan iklim global dan mempengaruhi lingkungan hidup. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kesadaran lingkungan dan me
  1. lakukan tindakan yang dapat mengurangi dampak El Niño pada lingkungan hidup.

Pemerintah dan masyarakat dapat bekerja sama untuk mempersiapkan diri menghadapi El Niño dan mengurangi dampaknya. Pemantauan dan informasi yang akurat tentang El Niño dapat membantu dalam pengambilan keputusan dan persiapan yang tepat.

Badan Meteorlogi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim kemarau tahun 2023 akan tiba lebih awal dari sebelumnya. Selain itu, curah hujan yang turun selama musim kemarau diprediksi akan normal hingga lebih kering dibandingkan biasanya. Adapun puncak Musim Kemarau 2023 diprediksikan terjadi di Agustus 2023

El Nino berpotensi menyebabkan dampak kekeringan meluas serta kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Sejumlah organisasi Meteorologi Dunia menyatakan, bahwa fenomena La Lina telah terjadi selama 3 tahun berturut-turut dan membawa cuaca lebih basah akhirnya telah berakhir. Sebagai penggantinya, El Nino akan membawa suhu menjadi lebih tinggi sehingga membuat cuaca serasa lebih panas.

Daerah yang Teancam Terkena Dampak El Nino

Daftar atau deretan wilayah di Indonesia yang akan terancam kekeringan parah dan terdampak El Nino dikutip dari berbagai sumber dan merujuk pada prediksi BMKG dan data Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PU dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Berikut 32 provinsi yang akan dilanda oleh El Nino adalah. 

 

1. Sumatera

- Aceh

- Bangka Belitung

- Bengkulu

- Kepulauan Riau

- Jambi

- Sumbar

- Sumut

- Lampung

- Sumsel

 

2. Jawa

- Banten

- DKI Jakarta

- Jabar

- Jateng

- DI Yogyakarta

- Jatim

 

3. Kalimantan

- Kalbar

- Kalteng

- Kalsel

- Kaltim

- Kaltara

 

4. Sulawesi

- Sulsel

- Sulteng

- Sultra

- Gorontalo

- Sulut

 

5. Maluku dan Papua

- Maluku

- Malut

- Papua

- Papua Selatan

6. Bali dan Nusa Tenggara

- Bali

- NTB

- NTT

 

Tidak ada komentar:

Terima kasih sudah memberikan komentar

Diberdayakan oleh Blogger.